Tepat pukul 05.00 pagi hari dua orang kakak beradik Ramadhan dan Nurlaila yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini sudah sibuk menyiapkan perlengkapan sekolahnya untuk bersiap – siap berangkat ke sekolah. Memang masih sangat gelap untuk melangkah keluar rumah apalagi rumah yang sangat jauh dari perumahan ataupun jalan besar. Tepatnya di tengah hutan, itulah rumah dua orang kakak beradik ini. Tuntutan keadaan yang sangat kekurangan tersebut yang membuat keluarga ini tetap bertahan bertempat tinggal di tengah hutan di Polewali Mandar,Sulawesi barat. Dengan demikian ramadhan dan nurlaila harus berjalan mendaki gunung,melintasi hutan dari waktu subuh agar tidak terlambat sampai di sekolah. Bahkan terkadang mereka melakukan istirahat sejenak saat merasa sangat letih berjalan kaki mendaki gunung. Perjuangan mereka pantas untuk diacungkan jempol karena kegigihannya dalam menuntut ilmu walaupun dengan segala keterbatasan. Setibanya di sekolah, karena masih sepi mereka tidak menggunakan waktu yang ada untuk beristirahat melainkan membersihkan kelas dengan menyapu dan membersihkan halaman sekolah. Menurut guru yang mengajar, prestasi mereka pun sangat baik. Bahkan saat diwawancarai mengenai cita – cita, nurlaila menjawab bahwa ia ingin menjadi seorang dokter.
Saya yang saat itu hanya melihatnya dari layar kaca merasa sangat terharu dan merasa malu,karena usaha saya dalam menuntut ilmu tidak ada apa – apanya dibanding mereka. Mungkin jika dipikir secara logis sepertinya cita – cita nurlaila yang ingin mejadi dokter sangatlah tidak masuk akal terwujud jika dilihat dari kondisi keluarganya. Namun rencana Tuhan tidak ada yang tahu, bahkan Tuhan pun menginginkan setiap manusia memiliki cita – cita setinggi mungkin. Karena banyak orang sukses berawal dari keadaan yang tidak mampu namun memiliki banyak impian. Semoga tulisan saya mengenai semangat ramadhan dan nurlaila ini dapat dijadikan motivasi untuk semua orang terutama untuk saya sendiri.
Saya yang saat itu hanya melihatnya dari layar kaca merasa sangat terharu dan merasa malu,karena usaha saya dalam menuntut ilmu tidak ada apa – apanya dibanding mereka. Mungkin jika dipikir secara logis sepertinya cita – cita nurlaila yang ingin mejadi dokter sangatlah tidak masuk akal terwujud jika dilihat dari kondisi keluarganya. Namun rencana Tuhan tidak ada yang tahu, bahkan Tuhan pun menginginkan setiap manusia memiliki cita – cita setinggi mungkin. Karena banyak orang sukses berawal dari keadaan yang tidak mampu namun memiliki banyak impian. Semoga tulisan saya mengenai semangat ramadhan dan nurlaila ini dapat dijadikan motivasi untuk semua orang terutama untuk saya sendiri.
Oleh : Lintang Puspita Ayu